Ironi

Adalah ironi

ketika di masa lampau,

aku adalah segala pujian.

adalah segala pelangi yang kau lukis setelah hujan 

adalah bau tanah yang kau hirup dalam-dalam yang -katamu- sangat kau sukai

adalah gemintang yang kau cari di tiap malam.

 

kini,

lihatlah sayang.

mentari jadi malu-malu,

senja menjadi abu,

malam itu kelabu.

tanpa kamu.mereka hanya bersamaku.

 

Maka,

kenanglah aku.

Kuburlah aku.

Bersama janji-janji lalu.

Mereka tidak palsu. aku tau pasti itu.

Hanya kini, sayang..semesta tak lagi mengizinkan kita satu.

 

Ingatlah aku,

sebagai edelweis yang pernah kau cabut untuk dimiliki

namun ternyata tak lagi mampu kau tumbuhkan..

Ingatlah aku,

sebagai dandelion yang kau petik.

lalu kau tiup, hingga hilang bersama angin di senja itu. 

 

Kenanglah aku saat kau sempat

pada tempat dimana kenangan itu karam dan tenggelam dalam-dalam.

Komentar

Postingan Populer