Karena (ternyata) Duka Tidak pernah Sebanyak Bahagia #HappinessProject


“Mau beli Puzzle nya kak?” dua orang anak itu mondar-manir menawarkan mainan dagangan nya.
Aku yang awalnya sama sekali tidak tertarik, mulai memperhatikan gigih nya dua anak itu menjajakan dagangan nya. Satu dua orang membeli, si adik tampak senang sekali. Anak yang lebih tua tak mau kalah, makin semangat menawarkan dagangan puzzle nya kesana-sini.
Aku mulai tertarik,
Memanggil dan melihat-lihat dagangan kedua nya.
Membayar beberapa lembar ribu Rupiah yang ditukar dengan dua set mainan Puzzle Kertas. Entah untuk apa puzzle itu, pikirku waktu itu. Yang jelas, aku hanya senang memperhatikan gerak-gerik dua bocah lelaki itu yang kegirangan ketika barang dagangan nya terjual.
Se sederhana itu.



Pernahkah kita menghitung berapa jumlah duka yang kita alami sepanjang hidup? Jika sepanjang hidup terlalu banyak, ukurlah berapa banyak duka yang telah kita alami sepanjang hari?
Tentang bantal yang mungkin tak  se empuk biasa nya, hingga kepala terasa berat saat beranjak dari tempat tidur.
Atau tentang macet pagi ini yang menyebabkan wangi di badan menguap begitu saja, dan keringat turun sebesar-besar biji jagung.
Atau mungkin tumpukan pekerjaan sepanjang hari yang tak tahu kapan habisnya?
Begitu banyak hal yang dapat kita keluhkan. Sangat banyak.
Lalu apa makna ungkapan klise #bahagiaitusederhana ?
Ya klise memang.
Namun, tahukah kita? Bahwa Allah, dunia beserta segala isi nya berkonspirasi sedemikian rupa untuk kebahagiaan kita? Lalu, mengapa (beberapa dari)  kita lebih memilih menyesap segala duka? Ketimbang menerima saja kebahagiaan yang ada secara sederhana?
Aku ingin berbahagia secara sederhana.
Seperti bersyukur ketika kedua mataku masih membuka saat bangun tidur pagi
Saat di belahan dunia lain, orang-orang ketakutan di tengah perang.

Aku ingin menerima bahagia secara sederhana,
Seperti berterimakasih atas rutinitas dan pekerjaan yang terkadang menjemukan
Saat di bagian bumi lainnya, orang-orang sedang sibuk mencari pekerjaan.

Aku ingin menyederhanakan hal-hal yang membuatku tersenyum.
Seperti berterimakasih atas bekal makan siang hari ini,
Saat ditempat lain, orang-orang belum tahu hari ini bisa makan atau tidak.
Ah..
Banyak.
Terlalu banyak malah.
Allah dan dunia sudah berkonspirasi atas segala situasi.
Tugas kita hanya menyederhanakan hal-hal yang membuat kita bahagia.
Sesederhana itu.

Note : happily post for #HIJABDAY2014
let's join us on Sunday, April 27th 2014 at 10am-10pm
in Skeeno Hall, Gandaria City
#HapinessProjectHCJKT

Komentar

  1. Sukaaa... <3

    salam kenal yah.. :)

    BalasHapus
  2. Subhanallah kadang lupa batas bahagia yang sederhana dengan duka yang tak seberapa. Salam kenal :)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer