Yang belum terkata

Banyak kata yang hanya sampai ujung lidah.
Tak terkata.
Atau mungkin belum terkata, sayang..
Kita terlalu sibuk bercakap dengan pikiran masing-masing.
Hingga mungkin lupa bahwa aku disini. Juga kamu yang (mungkin) menanti dengar.

Kita terlalu cepat berasumsi.
Mungkin nanti, kamu akan memalingkan muka lalu pura-pura lupa?

Aku tidak tau, sayang.
Kamu bahkan tidak berkata apa-apa.
Hanya rindumu yang pernah kau bisikkan lambat-lambat, tetapi terasa amat lantang di ruas-ruas pikirku,

Mari berhenti bermain-main di alam pikiran, sayang.
Katakan lambat-lambat..
Mengenai bertahan atau merelakan.

Dengan pasti.
Tak hanya sekedar asumsi.
Aku menanti.

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer