Perihal Mengambil Resiko

Seharusnya kamu dan hari esok,esok dan esok nya lagi adalah hal yang selalu aku inginkan dengan sangat.
Bangun di pagi buta lalu membangunkan tidurmu dengan kecup beberapa kali untuk kemudian mengimami dua rakaat pagiku.

Nikmat Tuhan mana lagi yang mampu ku dustakan?
Saat melihatmu melahap sarapan pagi yang kubuatkan dan terkadang hanya berisi sepiring nasi dengan telur dadar efek dari rasa malasku membuat sarapan rumit seperti acara-acara televisi itu.

Nikmat Tuhan mana lagi yang mampu ku dustakan?
Saat ada sosok dengan dekap hangatnya yang siap menjemputku di gerbang kantor waktu pekerjaan terasa membuat penat pikiran.

Nikmat Tuhan mana lagi yang mampu ku dustakan?
Jika pedih yang kubagi dengan mu menjadi berkurang jumlahnya, juga bahagia yang kubagi dengan mu menjadi berkali lipat kuantitasnya.

Presisi.begitu katamu.

Kamu dan masadepan, aku selalu berharap kalian berdua bersekutu.
Membangun cerita yang mampu mencipta banyak senyum,walaupun tak bermuluk-muluk aku berharap akan berakhir seperti dongeng putri salju.

Jadi mari calon lelakiku,aku ingin mengajakmu mengambil resiko.
Padamu,ingin kusandarkan banyak gundah saat diri tak mampu berjalan sendirian.
Padamu,ingin ku bagi segala gembira,biar kita tau perjuangan meraih nya.

Percayakan pada kita,bukan padaku.

Mari calon lelaki ku, saling bertahan lalu saling mengamini..
Tidak usah hingga ujung waktu.
Tetapi bertahanlah dan amiinkan doa-doaku
Hingga batas waktu yang tak mampu lagi kita tentukan..

@leviamarseila march 2015.
Illustration by @setyartiharsi

Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer