For Staying or Leaving. Thank You!

Saya. Ibu-ibu. Dibilang muda, tidak. Dibilang tua juga belum.
Dulu, dulu sekali ketika masa sekolah, juga kuliah . Saya ingin sekali mengenal banyak orang, akrab dengan banyak teman dan memiliki beberapa sahabat yang saya percaya untuk berbagi cerita atau meminta saran setidaknya ketika saya bingung kemana saya harus memilih jalan atau membuat keputusan. 
"Temenan sama yang asik, gak usah temenan saya yang doyan ngusik"
Begitu slogan pertemanan saya ketika masa kuliah dulu.

Tetapi saya ingat, usia 6 tahun waktu itu. Masih kelas 2 SD (Saya masuk SD umur 5 tahun). Teman saya cukup banyak, saya berteman dengan siapa saja, dari latar keluarga dan suku apa saja. Kami saling mudah bertengkar, tapi juga mudah memaafkan. Tak ada dendam walau sebelumnya kami saling berebut mainan atau membuat nangis satu sama lain.

Perlahan, definisi pertemanan menjadi berubah. Awalnya yang serasa mudah dan natural ketika kanak-kanak mulai terasa complicate nya jelang remaja. Mulai paham arti asik gak asik, mulai paham ada teman yang cukup sebatas teman atau teman yang sepantasnya saya anggap sahabat, ada teman dengan afirmasi positif juga teman dengan afirmasi negatif (ceileh 😂)

Saya ingat, usia 22 waktu itu. Ketika karir sedang saya kejar-kejar nya, ketika lanjut kuliah sedang saya usahakan-usahakan nya. Saya mendapat lumayan banyak kenalan baru, kalau sahabat? bertambah juga berkurang sih.. saya menemukan kenalan-kenalan baru yang sama baiknya dengan teman semasa kuliah dulu. Sementara sahabat jaman kuliah sebelumnya sudah mulai berkurang intensitas bercakap-cakap atau bertemu nya. Masing-masing mulai sibuk dengan urusan dan kehidupan nya.Siapa yang salah? tidak ada tentunya.

Sekarang, saya. 29. Ibu rumah tangga, sudah makin jarang bertemu teman semasa sekolah, kuliah maupun teman-teman kantor dulu. Masih saling berkabar dan menyapa, kadang diniatkan dengan japri sekedar bertanya kabar atau sesekali komen di jejaring sosial saja. 

Saya, sepenuhnya menyadari. Bahkan persahabatan pun memiliki masa selesai nya. Bukan karena bertengkar atau bermusuhan. Tetapi karena waktu,kesibukan, pemikiran,pemahaman dan hobi yang juga berubah membuat sebuah persahabatan akhirnya tak melulu sejalan. Sewajarnya pula teman datang, silih berganti. Karena kesamaan kegemaran, kesamaan pemikiran, anak yang berusia seumuran dan 'click' lainnya.

Semakin tua juga saya sepenuhnya menyadari. Hubungan dengan manusia apapun, di dunia ini. Akan ada masa expire nya. Entah karena kesibukan, waktu , value maupun umur yang harus usai. 
Tetapi, apapun itu. terima kasih untuk tetap menyapa, terima kasih untuk tetap tinggal dan terima kasih untuk yang tak lagi tinggal 😊😊😊

Komentar

Postingan Populer