Satu Tempat, Beda Dunia

Waktu belum jadi ibu, dulu. Setiap ketemu anak-anak entah itu keponakan, sepupu maupun anak orang lain yang belum sama sekali saya kenal, rasanya menyenangkan sekali. Lucu nya, Masya Allah.. ingin rasanya main berlama-lama, belikan jajanan dan merupakan kebanggan sendiri ketika si anak begitu 'nempel' nya dengan saya. Semacam perasaan 'wah anak ini nyaman sama gue' *lovestruck* . 
Setelah jadi ibu, punya dan bertemu anak yang sekarang berusia toddler masih sama menyenangkan nya walau ada hal yang beda. Yaitu, waktu bersama-sama.
Dulu, waktu belum punya anak. Menjaga atau dititipi anak orang ya gak pernah lama. Mungkin 1 atau 2 jam , masih bisa mengikuti dunia si anak yang tentunya hobi diajak ngobrol yang mana obrolan nya seputar mainan,doa-doa harian, surat pendek,ataupun tokoh kartun bukan obrolan pelik ala orang tua sekarang.
Sekarang, setelah punya anak yang mana waktu yang dihabiskan bersama nyaris 24/7 (karena saya ibu rumahtangga), dunia si anak terkadang menjadi terlupakan. Ada kala nya, satu dua kali (terutama saat lelah) , saya berpikir 
"Yaelah, maenan jatoh aja kok nangis sih?" 
"Yaelah, kalo ngantuk kok ya malah rewel sih? Bukannya tidur aja?" 
"Yaelah, kok ya manjat-manjat meja sih? Itu kan bahaya"
Ya. Kadang-kadang saya lupa. Walaupun kita, anak dan orang tua berada di satu tempat, namun beda dunia. 
Dunia saya, dunia orang dewasa yang hiruk pikuk, cepat, pelik, perlu logika dan seimbang nya perasaan.
Berbeda dengan dunia mereka. Anak-anak.
Yang seharusnya berwarna-warni, penuh rasa ingin tahu, eksplorasi, tertawa, bermain, bercerita. 
Dunia kita beda. Ya. 
Waktu nya saya belajar untuk sedikit-sedikit, pelan-pelan, memasuki dunia anak-anak sambil perlahan mempersiapkan.
"Nak, suatu hari kamu akan menjadi dewasa. Mari belajar bijak, mari belajar mendewasa tanpa perlu menghilangkan baiknya sisi bahagia di masa anak-anak" 

Minggu, 9 Feb 2020
Ditulis sambil nyuci baju.

Komentar

Postingan Populer