(Not) Every Parents Know the Best for Their Kids
Katanya,
Setiap orang tua pasti tahu yang terbaik buat anak nya. Kata-kata yang awalnya saya yakini penuh. Yak! Saya yang waktu itu belum menjadi orang tua menganggap kelak saya tahu apa yang harus saya lakukan untuk anak saya.
Tapi kok begini? Saya harus gimana? Harus ngapain? Why does become a mom this kinda clueless? Pikir saya beberapa jam setelah melahirkan.
Beberapa jam kelahiran anak saya, saya kebingungan bagaimana caranya menyusui? Saya sama sekali tak berpikir akan sesulit itu.
"Engga apa-apa. Bayi masih punya cadangan makanan selama 3 hari walau belum bisa menyusu" kata suster menenangkan. Saya pikir, dalam 3 hari kedepan saya akan lancar menyusui. Nyatanya ? Tidak 😌.
Saya belajar lagi, kunjung konselor laktasi sana-sini yang (atas ijin Allah) akhirnya saya bisa menyusui sampai 2 tahun 🥲.
"Kenapa gue ga cari tau dari dulu yah?" Ah yasudahlah.
Seiring anak saya membesar, ternyata ada banyak hal yang saya tidak tahu. Saya kebingungan bagaimana membagi waktu antara kerja kantor dan bingung harus menitip titip anak saya ke keluarga juga pengasuh. Saya kebingungan bagaimana caranya membuat MPASI karena sewaktu gadis saya malas sekali mengolah dedagingan, ikan maupun jeroan 🥲😂 .
Waktu itu,saya tidak tahu kalau cemilan bayi berbungkus warna-warni tidak baik sering-sering diberi. Waktu itu saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan ketika anak selesai vaksinasi. Dan banyak tidak tahu tidak tahu lainnya .
Dan dengan sombong nya, masihkah saya pantas kalau saya bilang saya tahu yang terbaik untuk anak saya? 😊
Seorang manusia, dibekali dengan insting (katanya) . Tetapi mengandalkan insting semata rasa-rasanya tidak mungkin saat membesarkan seorang atau beberapa orang manusia.
Berangkat dari tidak tahu- belajar dan bertanya- menjadi tahu. tentu tidak mudah. Dan karena kita, sama-sama berangkat dari tidak tahu menjadi tahu, rasa-rasanya juga tidak layak melabeli orang lain yang belum tahu. Mari berangkulan tanpa perlu menyalahkan pilihan orang lain.
Prinsip saya , "we do what we choose" kalau terkait dunia ,
"we do what Allah commands to us" kalau terkait akhirat.
Semangat sama-sama cari tahu (bukan tempe 😶) .. karena sebagai orang tua, saya menyadari tidak selamanya tahu yang terbaik untuk anak saya.
Without find out how, we're gotta be clueless.
Komentar
Posting Komentar