Perbincangan tentang langit dengan Dimitria
Levia : jadi dimitria, apakah kamu sudah trlalu lelah mewarnai kanvas-kanvas itu? Hingga mereka tak lagi biru..Dan hanya pekat yg mampu kita pandang dari tempat kita memijakkan kaki?
Dimitria : levia..kanvas-kanvas itu..
langit-langit tak tergapai.. mereka pekat bukan karena Abu..atau duka yang menggebu..
mereka pun biru, bukan karena bahagia mu..
Levia : lantas apa, dimitria?
Dimitria : maka pulanglah, levia.. ke realita yang merindu mu dengan sangat.
Biarkan saja langit itu. Warna nya memang lukisan alam. Bukan contekan dari bola Mata atau hatimu yang mengharu biru.
Dan marilah pulang... pada dekapan, pada kenyataan , pada pahitmanis kopi yg kita sesap, pada kerja2 rodi serta senyum2 manis yang selalu mereka lemparkan..
Levia : kalau bgtu, atas semua jawabanmu..langit hanya diam .. ia bukan lagi cetak blueprint atas tanyaku akan kamu.. yang dulu selalu kau jawab dgn cat warna di kanvas langit sana..
Jakarta, 6 agustus 2013.. di bawah bintang imitasi di langit2 kamar..
Komentar
Posting Komentar