Ada dan Tidak Ada

17 Mei 2020. 23:07 .
Sebelum menulis tulisan ini, saya googling dulu. Cari tahu berapa jumlah penderita corona per hari ini di Indonesia. Dan saya kaget sekaget-kaget nya (mungkin kalau latah akan bilang ehcopot copot :") ). 

Subhanallah, 17.514 positive cases per hari ini sejak pertama diumumkan 2 Maret 2020. Kemarin-kemarin saya tidak terlalu update berapa jumlah penderita corona. Mengurangi pusing dan cemas, begitu alasan saya.

Sudah 2 bulan lebih dirumah saja, keluar rumah seperlunya. Tapi dalam 2 bulan ini, "Sederhana" nya menghindari si corona dengan social distancing, physical distancing, dirumah aja, rajin-rajin cucitangan, makan yang sehat bergizi dan pakai masker makin hari makin rumit.

Problem ekonomi. Banyak pekerja dirumahkan, kantor ditutup, pedagang sepi, daya beli menurun. Itu belum selesai.
Ditambah lagi ada kubu yang meyakini si corona adalah ciptaan manusia dengan segala teori konspirasi nya, juga kubu yang meyakini kalau penyakit ini ya natural saja, alami terjadi berpindah dari hewan ke manusia. Apapun yang kubu-kubu itu yakini tentang terciptanya virus covid-19, sesungguhnya saya tak terlalu peduli. 

Saya memang mempelajari tentang tercipanya virus. 3 tahun waktu menempuh D3, dan 2 tahun waktu melanjutkan S1. Sayang nya, virus yang saya pelajari adalah virus komputer :") . Bukan virus covid-19. Jadi, awam bagi saya untuk terlalu beber menulis tentang virus covid-19 ini. Yang saya yakini, virus ini diciptakan Allah, menjangkiti manusia dan virus ini ADA. 

Karena virus ini ADA dan BERBAHAYA. Saya tentu ingin turut andil, melakukan bagian saya. Saya bukan petugas medis, apalagi relawan garda depan di rumah sakit darurat. Cuma ibu rumahtangga yang senang dengan harga telor ayam yang turun, dan juga turut senang jika kurva pengidap corona kian menurun. Saya ambil andil saya dengan dirumah saja, menjaga diri sendiri, keluarga dan orang-orang terdekat dari penularan ini. Saya tidak mau egois, karena kalau saya (naudzubillah) tertular corona, keluarga dan yang bertemu saya berpotensi besar tertular juga. Corona bukan diare. Yang mulas nya dirasakan sendiri tanpa menulari sana-sini. Saya yakin, corona itu ADA. 

Karena ADA, maka ambillah andil kita. 
Bagi tenaga medis, terimakasih sudah turut serta melawan pandemi ini lewat pekerjaan. Kalian pahlawan bagi kami.
Bagi pekerja harian, yang mesti keluar rumah, bekerjalah dengan tetap menjaga diri..
Kalian juga pahlawan bagi keluarga kalian sendiri.
Bagi siapapun, apapun. Ambillah andil, jangan salah langkah. Sekecil apapun mari kita lawan, turunkan ego, enyahkan dulu bosan, jangan berani kumpul-kumpul tak penting lagi, jangan mengakal-akali untuk bisa pergi sana-sini.
It's a hard battle. Battle with invisible creature.
together, it's a hard battle to win. Insya Allah.

Komentar

Postingan Populer